RENANG UNTUK TERAPI ASMA

Diantara terapi yang sering dianjurkan bagi penderita asma adalah berenang. Olahraga air ini memberikan banyak manfaat, diantaranya relaksasi, meningkatkan kesehatan jantung dan paru, membakar kalori. Selain itu, sekitar 10 centimeter di atas air diyakini bergeraknya udara yang sangat baik, sehingga sangat bermanfaat bagi organ pernafasan. Untuk itu tidak sedikit atlet renang dunia yang mulanya adalah penderita asma.

 Mengapa renang dianggap olah raga terbaik bagi penderita asma?
Karena kelembaban udara diatas permukaan air cukup tinggi (mencapai 94%). Pendapat dr. Indrajana (dokter klinik asma dan alergi) menjelaskan bahwa kelembaban udara di atas permukaan air dapat mencegah penguapan (waterloss) dari paru-paru. Adapun posisi tubuh saat berenang memungkinkan beban sirkulasi paru berkurang, dan tekanan di dalam air dapat mengontrol irama pernafasan. Renang dikenal olah raga non-gravitasi, walaupun air sendiri berada dalam pengaruh gravitasi yang menjadi sunnatullah. Sebab bila tanpa gravitasi air akan tumpah.
Tentunya penderita asma yang ingin berenang harus memperhatikan kemampuan dan kondisi. Bila belum mampu berenang layaknya orang sehat, bias dimulai dengan bertahap dan jangan memaksakan diri. Selain berenang juga cukup bagus sering berjemur di pagi hari, terutama bagian punggung, apalagi berjemur di lokasi dengan udara yang relative segar dan bersih.
Gerakan berenang secara umum mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki saluran pernafasan, sehingga dengan rajin berenang nafas pun menjadi lenggang. Gerakan air yang menekan syaraf-syaraf tubuh dan bagian saluran pernafasan juga mengusir berbagai faktor penyumbatan, sehingga pernafasan menjadi plong. Renang juga kegiatan menyenangkan, menghibur dan membangkitkan percaya diri.
Dengan melakukan renang akan melatih seluruh otot pernafasan mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga bias memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebab sebagian besar penderita asma dipicu oleh lemahnya daya tahan tubuh dan udara kotor yang kering. Tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernafasan terjadi di dekat permukaan air dengan udara yg baik dan lembab. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.
Renang yang dilakukan selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, apalgi dilakukan dengan baik dan benar. Pada saat renang yang ideal antara 1-2 jam tubuh mampu akan membakar sedikitnya 275 kalori/jam. Berenang juga diketahui bermanfaat membantu mempertahankan tekanan darah dan kolesterol yang berdampak pada kesehatan liver. Olah raga ini juga untuk kesehatan paru-paru serta menghindarkan serangan jantung, stroke, dan diabet.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Mareta Isti Rosetya dan Hardian dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang terhadap 20 mahasiswa yang berenang rutin dan yang tidak berenang selama 3 bulan, kelompok yang mendapat latihan renang ternyata mengalami peningkatan Arus puncak Ekspirasi, atau peningkatan fungsi organ paru-paru dan saluran nafasnya disbanding mereka yang tidak berlatih berenang.